Jumat, 05 Agustus 2016

Menteri Arcandra: Teknologi Baru Percepatan Minyak dan Gas keluaran

PT. Rifan Financindo Berjangka

PT. Rifan Financindo Berjangka - "Jadi negara tidak menjadi platform bagi negara-negara asing untuk tes (teknologi mereka) menggunakan dana cost recovery."

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar akan mempromosikan penggunaan teknologi baru untuk meningkatkan produksi minyak dan gas. teknologi baru diperlukan karena karakteristik ladang minyak dan gas di Indonesia telah berubah.

Arcandra mengatakan bangsa tidak lagi memiliki cadangan minyak dan gas yang besar, dan juga telah jatuh pendek pada penemuan-penemuan baru. Jika terus mengandalkan teknologi usang, maka produksi akan menurun lebih jauh.

teknologi baru diperlukan untuk mengatasi hal ini. "Mari kita coba menggunakan teknologi baru. Jika kita hanya berpikir teknologi baru sebagai berisiko dan tidak pernah mengambil risiko, ketika akan dapat mencapai sesuatu yang lebih baik? "Katanya saat press gathering di kantor Kementerian ESDM di Jakarta Jumat lalu (29/7).

Dia mengatakan salah satu teknologi baru yang bisa diadopsi adalah multi-kolom tension leg platform diciptakan oleh Ed Horton. Teknologi ini dirancang untuk pengembangan air dangkal marginal lepas pantai pada kedalaman 300 - 1.500 meter.

Indonesia juga bisa mencoba menggunakan metode enhanced oil recovery (EOR), yang bertujuan untuk meningkatkan volume minyak mentah yang dapat diekstraksi dari sumur.

Metode EOR akan sesuai karena tidak ada cadangan baru yang lebih besar. bangsa sekarang hanya memaksimalkan ekstraksi dari ladang minyak mentah yang ada. Menkeu menjelaskan bahwa ketika sebuah bidang yang dinyatakan dihabiskan, ia masih memiliki 50 persen menjadi 60 persen cadangan.

Direktur Jenderal kementerian Minyak dan Gas I.G.N. Wiratmaja Puja mengatakan ini akan menjadi saat yang tepat untuk mengadopsi teknologi baru sementara harga minyak masih rendah. Biaya menggunakan teknologi baru akan lebih rendah juga. Namun, perkembangan teknologi baru terhambat oleh peraturan keselamatan "Mijn Politie Reglement" Staatsblad 1930 Nomor 341, atau Peraturan Kepolisian Negara Pertambangan 1930 Nomor 341. "Kami memiliki peraturan yang kaku yang mencegah penggunaan teknologi baru dan investasi ," dia berkata.

Sementara itu, parlemen anggota Komisi VII Satya Widhya Yudha mengatakan teknologi sangat penting untuk meningkatkan produksi. Namun, negara juga harus berhati-hati tentang jenis yang teknologi itu memutuskan untuk menggunakan. "Jadi negara tidak menjadi platform bagi negara-negara asing untuk tes (teknologi mereka) menggunakan dana cost recovery," katanya kepada Katadata, Senin (1/8).

Negara juga harus berhati-hati untuk menghindari konflik kepentingan ketika memilih jenis teknologi untuk menggunakan, seperti teknologi yang telah dipatenkan oleh Arcandra.

Arcandra dan mantan koleganya dipatenkan beberapa jenis teknologi selama waktunya di Petroneering Consulting Houston, termasuk Tension-Leg Platform Sistem Pengamanan, Multi-Kolom Tension Leg Platform, mengambang offshore platform, Artikulasi koneksi flowline, struktur lepas pantai Tanpa Syarat stabil Semi-submersible, artikulasi flowline Connection, Sarana Untuk Menerapkan Tension Untuk A Ketegangan Riser Top, dan Modular terintegrasi semisubmersible.

Paten ini dilindungi oleh Paten dan Trademark Office Amerika Serikat (USPTO). McT The (Multi Kolom TLP) Mengambang teknologi Platform telah digunakan dalam L-Parigi Field, yang dioperasikan oleh Pertamina EP.

anggota dewan penasehat Reforminer Institute Pri Agung Rakhmanto juga didukung penggunaan teknologi baru di industri hulu migas nasional. Namun, ia juga memperingatkan kemungkinan konflik kepentingan atas penggunaan jenis baru teknologi. Ini akan menjadi malu jika itu terjadi, katanya.

Pri kata pernyataan Arcandra ini menyangkut metode EOR adalah normatif. Yang penting adalah langkah-langkah konkret untuk mengimplementasikan teknologi baru, seperti penciptaan peta jalan. "Jadi ini tentang bagaimana langkah-langkah konkret untuk menggunakan teknologi tersebut akan diterapkan. Apakah kita akan menggunakan teknologi laut dalam laut untuk wilayah timur Indonesia ini? Siapa yang akan menjadi investor? Dan sebagainya, "katanya kepada Katadata.

(nn, Rifanfinancindo)

3 komentar: