Jumat, 05 Agustus 2016

Pemerintah didesak untuk mengembangkan investasi di daerah: INDEF

Rifanfinancindo

PT. Rifan Financindo Berjangka - Selama pengumuman kabinet baru (dari kiri ke kanan) Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Desa, Daerah Tertinggal dan Menteri Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, Koordinator Hukum, Keamanan dan Politik Luar Menteri Wiranto, Administrasi dan Menteri Reformasi Birokrasi Asman Abnur, Industri Menteri Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Koordinasi Menteri Luar Luhut Panjaitan, Energi dan Sumber Daya Mineral Menteri Archandra Tahar, Agraria dan Menteri Perencanaan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong dan Menteri Pendidikan Muhadjir Effendy berpose untuk foto bersama di Istana Negara di Jakarta pada tanggal 27 Juli.

Presiden mengumumkan lineup Kabinet baru yang kembali reformis ke Kementerian Keuangan dan menempatkan mantan komandan militer yang bertanggung jawab atas keamanan. (AP Photo / Tatan Syuflana)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo harus menetapkan pelayanan untuk menjadi bertanggung jawab atas pengembangan investasi di daerah sebagai paket kebijakan ekonomi belum meningkatkan investasi di daerah, ekonom mengatakan.

Lembaga Pengembangan Ekonomi dan Keuangan (INDEF) Ekonom Imaduddin Abdullah mengatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa paket kebijakan ekonomi belum mengatasi masalah investasi di tingkat regional.

"Misalnya, izin prinsip yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal - di tingkat nasional - dapat diperoleh dalam tiga jam. izin lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah, namun, tidak dapat diperoleh dalam tiga jam, "kata Imaduddin.

Ia menjelaskan bahwa kementerian yang dipilih harus bertanggung jawab untuk memperbaiki iklim investasi di daerah ini, antara lain, meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Inovasi juga penting untuk meningkatkan investasi, kata Imaduddin. Dia mengatakan bahwa menurut Indeks Daya Saing Global Manufacturing, inovasi adalah nomor satu aspek yang dapat menarik investasi di suatu negara. (VNY / DMR / Rifanfinancindo)

1 komentar: